KOMPAS.com - LEGO sudah terbukti menjadi media yang mangkus menjembatani dunia arsitektur sejak dini pada anak-anak. Permainan yang terkesan sederhana ini, merangsang anak agar mampu berpikir runut, logis, dan sistematis.
Tak sebatas itu, LEGO ternyata juga bisa "berperan" dalam dunia arsitektur yang sesungguhnya. "Batu bata"-nya yang berukuran kecil dapat berperan sebagai spare part bagi mesin cetak tiga dimensi, hingga menjadi bagian dari bangunan berukuran kolosal.
LEGO dapat dirakit menjadi bangunan setinggi puluhan meter. Hal ini dibuktikan para siswa SMA John Dickinson, Delaware, Wilmington, Amerika Serikat. Mereka menghasilkan karya arsitektur berupa gedung setinggi 112 kaki atau 34,1 meter.
Para siswa ini menghabiskan musim panasnya guna menghasilkan karya yang kemudian memecahkan rekor dunia Guinnes sebagai "Menara Lego yang Berdiri Bebas Tertinggi di Dunia". Rekor sebelumnyaGuiness sebelumnya, dipegang oleh menara LEGO setinggi 32,3 meter dari Praha.
Sebenarnya, pembangunan menara LEGO ini tidak lepas dari peran seluruh distrik. Lewat situs ini www.edline.net penduduk sekitar bisa menyumbangkan donasinya berupa uang tunai, hingga kepingan "batu bata" LEGO.
Menara yang mencakup 11 lantai ini dibuat tidak kurang dari 500.000 keping batu bata yang saling mengunci. Meski tampak sebagai sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, akhirnya ratusan ribu keping LEGO tersebut dapat membentuk obeliks penuh warna yang mampu memecahkan rekor dunia.
Ketua Distrik Wilmington, Mervin Daugherty menyatakan, pihaknya ingin anak-anak mendapat pesan dari (kegiatan) ini. Satu anak tidak dapat menyatukan semua (batu bata LEGO) ini. "Namun, ketika mereka bekerja sama, ketika kita semua adalah satu tim, kita bisa melakukan sesuatu yang mungkin orang pikir mustahil," ujarnya.
Rekor Dunia "Bangunan" Tertinggi, Pecah!
04.35 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar